TEMPO Interaktif, Mekah -- Tiga hari menjelang pelaksanaan wukuf di padang Arafah, Masjidil Haram semakin penuh. Setiap kali waktu salat tiba, jamaah meluber hingga di luar pelataran masjid.
Saking padatnya Masjidil Haram, kementerian terkait di Arab Saudi mengirimkan sandek (SMS) ke telepon seluler para jamaah yang ingin melaksanakan salat di Masjidil Haram. Isi pesan singkat tersebut meminta kepada jamaah yang sudah telat datang ke masjid agar tidak memaksakan diri masuk ke dalam Masjidil Haram.
"Dear pilgrim, Civil defense is warning that Makkah Holy Mosque (Al Haram) is full. For your safety pelase divert to another near mosque." Demikian bunyi sandek yang dikirim pemerintah Arab Saudi.
Tak hanya peringatan masjid yang sudah penuh, sejumlah akses jalan juga sudah mulai ditutup. Terutama jalan-jalan yang menuju tempat pelaksanaan puncak haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina.
Wartawan Tempo Mahanizar Djohan dari Mekah melaporkan, sejumlah kelompok terbang haji (kloter) juga mengimbau jamaahnya untuk tak memaksakan salat di Masjidil Haram. "Ini untuk menjaga kondisi badan agar fit saat menjalani puncak ibadah haji, wukuf di Arafah 9 Dzulhijjah atau 16 November 2010," kata Amip Miptah, ketua kloter 84 Bekasi.
Jamaah haji dari Indonesia akan mulai bergeser ke Arafah pada tanggal 8 dan 9 Dzulhijjah. Di sana para jamaah melakukan wukuf (berdiam) sejak setelah salat zuhur hingga selepas maghrib.
Setelah maghrib, para jamaah kemudian akan diangkut dengan kendaraan menuju Muzdalifah yang berjarak sekira 10 kilometer. Di Muzdalifah para jamaah mabit dan mengambil kerikil untuk persiapan lontar jumroh.
Selepas pukul 00.00 waktu setempat, para jamaah langsung bergerak ke Mina yang juga berjarak sekira 10 kilometer. Di Mina, para jamaah secara bergiliran akan melaksanakan lontar jumroh Aqobah sebanyak tujuh kali. Setelah selesai, jamaah pun menggunting rambut untuk tahalul. Proses haji pun tuntas dilakukan.
MAHANIZAR DJOHAN (MEKAH) | MCH
Saking padatnya Masjidil Haram, kementerian terkait di Arab Saudi mengirimkan sandek (SMS) ke telepon seluler para jamaah yang ingin melaksanakan salat di Masjidil Haram. Isi pesan singkat tersebut meminta kepada jamaah yang sudah telat datang ke masjid agar tidak memaksakan diri masuk ke dalam Masjidil Haram.
"Dear pilgrim, Civil defense is warning that Makkah Holy Mosque (Al Haram) is full. For your safety pelase divert to another near mosque." Demikian bunyi sandek yang dikirim pemerintah Arab Saudi.
Tak hanya peringatan masjid yang sudah penuh, sejumlah akses jalan juga sudah mulai ditutup. Terutama jalan-jalan yang menuju tempat pelaksanaan puncak haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina.
Wartawan Tempo Mahanizar Djohan dari Mekah melaporkan, sejumlah kelompok terbang haji (kloter) juga mengimbau jamaahnya untuk tak memaksakan salat di Masjidil Haram. "Ini untuk menjaga kondisi badan agar fit saat menjalani puncak ibadah haji, wukuf di Arafah 9 Dzulhijjah atau 16 November 2010," kata Amip Miptah, ketua kloter 84 Bekasi.
Jamaah haji dari Indonesia akan mulai bergeser ke Arafah pada tanggal 8 dan 9 Dzulhijjah. Di sana para jamaah melakukan wukuf (berdiam) sejak setelah salat zuhur hingga selepas maghrib.
Setelah maghrib, para jamaah kemudian akan diangkut dengan kendaraan menuju Muzdalifah yang berjarak sekira 10 kilometer. Di Muzdalifah para jamaah mabit dan mengambil kerikil untuk persiapan lontar jumroh.
Selepas pukul 00.00 waktu setempat, para jamaah langsung bergerak ke Mina yang juga berjarak sekira 10 kilometer. Di Mina, para jamaah secara bergiliran akan melaksanakan lontar jumroh Aqobah sebanyak tujuh kali. Setelah selesai, jamaah pun menggunting rambut untuk tahalul. Proses haji pun tuntas dilakukan.
MAHANIZAR DJOHAN (MEKAH) | MCH
No comments:
Post a Comment